Sabtu 26 Mar 2016 21:15 WIB

Cak Imin Minta Kiai Doakan Indonesia

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar saat memberikan keterangan pers terkait Mukernas PKB di Jakarta, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar meminta para kiai atau ulama mendoakan bangsa Indonesia agar tetap terjaga karena saat ini cobaan terhadap sendi-sendi keutuhan negara cukup berat.

"Sendi-sendi kebangsaan kita saat ini mengalami ujian dan cobaan yang tidak ringan, mulai dari radikalisme, kekerasan, narkoba, menurunnya semangat keagamaan, kesenjangan ekonomi tanpa batas, hingga LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender)," katanya dalam orasi politik Silaturahim Ajengan se-Jawa Barat, di Karawang, Jabar, Sabtu (26/3).

Ia mengatakan, untuk mengatasi cobaan berat atau ancaman terhadap sendi-sendi keutuhan negara itu, hanya ada satu solusi, yakni meminta doa para ulama atau kiai.

"Ikhtiar sudah dilakukan, tetapi kondisi kekacauan, isu-isu yang menghantam sendi-sendi negara terus saja terjadi. Maka dibutuhkan peran kiai-kiai Nahdlatul Ulama yang bisa merekatkan masyarakat," kata dia.

Cak Imin mencontohkan, Pakistan 20 tahun lalu seperti Indonesia. Tetapi pada akhirnya negara itu hancur karena masyarakatnya sangat individual. Kondisi itu tidak boleh terjadi di Indonesia. Ia meminta agar para kiai mendoakan bangsa ini, agar bisa tetap terjaga keutuhan bangsa sebab hanya kiai yang mampu menyatukan umat.

"Kalau NU (Nahdlatul Ulama), PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Ahlussunah Wal Jamaah semuanya bersatu, Insya Allah tidak akan ada ancaman kegoyahan, kehancuran negara," kata dia.

Ia menyatakan, dalam perjalanan bangsa ini, NU selalu ada dalam posisi penopang negara. Meski dalam perjalanannya, ada langkah-langkah politik yang mengkhianati warga NU.

"Tapi NU selalu mempersilakan, silakan pimpin Indonesia dengan baik, kalau tidak warga NU yang ngambek (marah)," kata dia.

Kegiatan Silaturahim Ajengan se-Jawa Barat, di Karawang dihadiri tiga menteri yang berasal dari PKB, di antaranya Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

 

Baca juga: Risma Kebanjiran Puluhan Ribu Surat Titipan untuk Jokowi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement