Sabtu 26 Mar 2016 16:15 WIB

Hasyim Muzadi: NU Punya Pengalaman Buruk Masuk Politik

Hasyim Muzadi
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mantan Ketua Umum PBNU KH Ahmad Hasyim Muzadi mengingatkan seluruh anggota Muslimat agar senantiasa mengemban dua tugas penting, yakni tugas untuk NU dan tugas untuk Indonesia.

"Tugas pertama adalah untuk NU, yakni dengan cara menjalankan khittah NU, ahlu sunnah wal jamaah. Dalam menjalankannya harus diwujudkan dalam keimanan dan pengabdian serta amal soleh kita," kata Hasyim ketika memberikan sambutan pada acara Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat NU di Stadion Gajayana Kota Malang, Sabtu (26/3).

NU, lanjut pengasuh Pesantren Mahasiswa (Pesma) Al-Hikam itu, bukan hanya sebuah organisasi, tetapi lebih jauh lagi sebagai ideologi dan pemikiran untuk mensejahterakan umat. Sebagai organisasi, Muslimat harus berkomitmen dalam mengembangkan agama dan kemasyarakatan.

Ia mengemukakan NU merupakan organisasi yang mandiri dan tidak menjadi bagian dari partai politik manapun.

"Kita punya pengalaman buruk ketika NU masuk politik, hanya dijadikan alat meraup kekuasaan semata," tuturnya.

Selain itu, katanya, anggota Muslimat NU juga harus senantiasa menjaga Khittah NU, karena khittah merupakan kesimpulan ajaran NU yang harus dijaga. Tak hanya itu dalam menjelang 100 tahun usia NU, khittah NU harus tetap dijaga dari semua unsur politik.

"NU bukan hanya sebuah organisasi, namun merupakan pemikiran untuk menjaga kesatuan umat Islam dan kesatuan Replubik Indonesia. NU juga bukan hanya untuk muslimat NU saja, melainkan untuk seluruh Indonesia, sebab khittah NU berasal dari ajaran ahlu sunnah agar disampaikan ke seluruh dunia bagi Islam yang rahamatan lilalamin," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement