REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin agar pembangunan Bendungan Teritip di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) bisa dipercepat.
"Saya mendapatkan keluhan dari Pak Walikota bahwa di Balikpapan terjadi krisis kekurangan air dan kita ingin pembangunan Waduk Teritip ini bisa dipercepat," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers kepada wartawan saat meninjau proyek pembangunan Bendungan Teritip di Kota Balikpapan, Kamis (24/3).
Pada kesempatan itu, Presiden meninjau proyek didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Kaltim Awang Faroek.
Presiden menegaskan perlunya proyek tersebut dipercepat agar saat musim penghujan tiba pada tahun depan sudah ada tampungan air baku di Kota Balikpapan dan sekitarnya.
"Agar sebelum hujan musim depan datang, ini sudah selesai, saya perintahkan ke Menteri PU ke Dirjen agar sebelum musim hujan datang bisa diselesaikan," kata Presiden.
Ia menambahkan, waduk tersebut dibangun dari hasil sinergi anggaran antara APBN dan APBD atau dari pusat dan dari daerah.
"Jadi dari APBD Rp86 miliar kemudian dari APBN Rp370-an miliar kira-kira. Ini memang duet-duet seperti ini penting agar pembangunan cepat selesai," katanya.
Presiden juga mengapresiasi pembebasan lahan oleh Pemerintah Kota Balikpapan yang bisa dilakukan dengan cepat sehingga pengerjaan konstruksi juga bisa dilakukan dengan cepat.
"Dan kita harapkan tahun depan bisa jadi tampungan air baku bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya dan yang kedua menghindari banjir dan untuk (kepentingan) wisata," katanya.