REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menilai wajar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan Tour de Java.

"Ya namanya pimpinan partai itu biasa kalau roadshow, mau namanya roadshow, tour de java atau apa, itu kan bagian dari konsolidasi," kata Anas kepada wartawan saat menjadi saksi di Sidang TPPU, M Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).

Ia pun enggan menyebut safari yang dilakukan SBY sebagai bagian dari pencitraan. Apalagi jika dikatakan meniru strategi politiknya saat menjabat Ketua Umum Partai Demokrat sebelumnya. "Hal yang biasa saja itu, dan bagi saya, tidak ada guru yang nyontek sama muridnya," katanya.

Diketahui, kegiatan SBY Tour De Java yang dimulai sejak 8 Maret di Bekasi, Jawa Barat melintasi sejumlah daerah dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, serta ditutup dengan rapat konsolidasi dengan ketua DPD, pengurus DPP, dan puluhan anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI di Hotel Harris, Surabaya.

Namun belakangan, roadshow yang dilakukan mantan Presiden Republik Indonesia ke-6 ini justru di-bully di media sosial, lantaran ada sejumlah pihak mengait-ngaitkan sidak Presiden Jokowi ke proyek Hambalang dengan Tour de Java tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika