Rabu 23 Mar 2016 14:50 WIB

Masa Transisi Kemarau, Masyarakat Sebaiknya Hemat Air

Hemat air di rumah/ilustrasi
Foto: home-water-works.org
Hemat air di rumah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya Eko Prasetyo mengingatkan masyarakat menghemat air karena tidak lama lagi akan masuk masa transisi menuju musim kemarau.

"April-Mei merupakan masa transisi, dan musim kemarau diperkirakan mulai Juni-Juli. Jadi, manfaatkan air secara hemat dan bijak agar tidak menghadapi kekeringan pada musim kemarau," kata Eko Prasetyo terkait peringatan Hari Air Sedunia dan juga Hari Meteorologi Dunia di Surabaya, Rabu (23/3).
 
Staf Informasi dan Data BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya itu menjelaskan, meskipun saat ini masih ada hujan, tapi intensitas dan durasinya tidak seperti ketika musim hujan. Oleh karena itu, potensi air yang ada saat ini hendaknya bisa dikelola dengan baik agar saat memasuki masa transisi hingga musim kemarau masyarakat tidak kesulitan memperolehnya.
 
Di sela peringatan Hari Meteorologi Dunia bertema "Anomali Cuaca dan Iklim, Tantangan dan Peluang Masa Depan" Eko mengatakan pergerakan semu matahari saat ini tengah menuju ekuator untuk selanjutnya ke utara khatulistiwa. Indonesia akan masuk musim kemarau ketika posisi matahari di utara khatulistiwa.
 
Sementara itu, perairan Laut Jawa saat ini cukup kondusif untuk pelayaran karena tinggi gelombang hanya berkisar 0,5-0,8 meter dan kecepatan angin dari barat-barat laut sekitar 35 kilometer per jam. Sedangkan perairan di selatan Jawa, khususnya selatan Jawa Timur, tinggi gelombang masih mencapai 3-4 meter dengan kecepatan angin dari arah barat laut- utara sekitar 55 kilometer per jam.
 
 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement