Rabu 23 Mar 2016 12:15 WIB

Jokowi Janji Perbatasan Entikong Lebih Baik dari Malaysia

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan dari Yonif 644/Walet Sakti membentang bendera Merah Putih di lokasi patok negara di hutan perbatasan Indonesia - Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (8/12). (Antara/Ismar Patrizki)
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan dari Yonif 644/Walet Sakti membentang bendera Merah Putih di lokasi patok negara di hutan perbatasan Indonesia - Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (8/12). (Antara/Ismar Patrizki)

REPUBLIKA.CO.ID, ENTIKONG - Presiden Joko Widodo mengunjungi Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (23/3) pada hari kedua di Kalimantan. Desa Entikong merupakan wilayah perbatasan Indonesia dengan Serawak, Malaysia.

Jokowi berkunjung ke Entikong untuk mengecek perkembangan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dan infrastruktur di daerah tersebut. Saat pertama kali mengunjungi Entikong pada 21 Januari 2015, Jokowi memerintahkan untuk membangun wilayah perbatasan Entikong agar lebih maju.

"(Proyek pengembangan) Ini belum jadi dan akan diselesaikan pada akhir tahun 2016. Saya pastikan akan lebih baik dari yang lalu, lebih besar dari yang lalu, dan lebih baik daripada yang di sana (Malaysia)," kata Jokowi saat melakukan peninjauan.

Meski masih kalah jauh dengan Malaysia, Jokowi tetap bersyukur karena ada perkembangan pembangunan di Entikong. Tahun lalu, kata Jokowi, lebar jalanan di wilayah perbatasan ini hanya 5 meter. Tapi sekarang sudah bisa diperluas menjadi 20 meter.

Proyek pembangunan PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau berlangsung selama 12 bulan sejak 11 Agustus 2015 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016. Proyek senilai Rp 152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan seluas 80.003 m2 dan rencananya akan dibangun PLBN dengan luas bangunan seluas 19.493 m2 di zona inti, sub inti, dan pendukung.

Selain pos perbatasan, akan dibangun juga pasar sebagai sentra ekonomi bagi masyarakat. "Akhir tahun ini yang jadi akan ada pasar, kita memang ingin ada kegiatan ekonomi besar di sini, akan ada pasar  yang modern," ucap Jokowi.

Pembangunan PLBN Entikong dinilai strategis karena merupakan gerbang utama yang strategis untuk lalu-lintas kegiatan perekonomian antara Indonesia dan Malaysia.

Selain itu, revitalisasi PLBN juga dibangun untuk meningkatkan efektivitas dan mobilitas orang, logistik, dan barang dari kedua negara yang terbilang tinggi. Selain di Entikong, PLBN lainnya yang juga tengah dibangun di antaranya di wilayah Aruk dan Nanga Badau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement