REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan terus bertekad untuk meningkatkan pelayanan dan integritas. Hal itu disampaikan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam deklarasi Gerakan Nasional Revolusi Mental, Rabu(23/3).
Untuk mewujudkannya, lanjut dia, institusinya akan beroperasi selama tujuh hari sepekan pada kantor-kantor tertentu BPJS Ketenagakerjaan di daerah-daerah. Itu berarti penambahan hari operasional, Sabtu dan Ahad, dengan jam kerja yang terbatas.
"Daerah-daerah mana saja, akan kita tentukan kemudian. Beberapa daerah sudah," ujar Agus Susanto di kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (23/3).
Dalam acara deklarasi ini, hadir pula Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Menteri Puan berharap, deklarasi yang dicanangkan BPJS Ketenagakerjaan semakin membuat lembaga itu mawas diri dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pekerja.
"Bukan hanya merupakan acara seremonial, namun bagaimana dan apa yang bisa kita berikan kepada rakyat berkaitan dengan pelayanan publik yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan," ujar Puan Maharani, Rabu (23/3).
Putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri ini menambahkan, gerakan revolusi mental harus dilakukan secara gotong royong. Masyarakat harus bisa merasakan kehadiran dan manfaat BPJS ketenagakerjaan.
Pada kesempatan sama, diserahkan pula klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) kepada ahli waris almarhum Bambang Irawan, Plantation Director PT Satria Multi Sukses. Almarhum merupakan pekerja penerima upah kepesertaan kantor cabang Pontianak yang wafat di tempat kerja. Ahli waris menerima dana klaim sebesar Rp 3,5 miliar (Rp 3.577.988.210).