REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Internasional Juwata-Tarakan Syamsul Banri mengatakan, Bandara Juwata pada awalnya merupakan bandara yang terpaksa dibangun oleh Jepang pada tahun 40-an.
"Bandara ini saat zaman Jepang digunakan untuk transportasi kebutuhan logistik mereka. Sejak Indonesia merdeka, pengusaha mengambil alih kemudian digunakan oleh Pertamina," kata Syamsul di Tarakan, Selasa (22/3).
Di sekitar Bandara Juwata, terang Syamsul, terdapat banyak bunker bekas peninggalan Jepang. Kala itu, Tarakan sebagai pertahanan, pusat logistik, juga bahan bakar mereka. "Di sini ada sumber minyak. Makanya kilang dibangun di sini."
Pada tahun 1981, ujar Syamsul, pernah ada penerbangan langsung dari Tarakan ke Singapura. Pesawatnya Airfast. Saat ini Bandara Juwata dibangun ulang dan selesai pembangunannya pada akhir 2015. Kemudian bandara dioperasikan sejak 19 Juli 2015 dan siap diresmikan.