REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia meningkatkan kesiagaan keamanan terkait ledakan bom yang terjadi di Brussels, Belgia.
"Kita sudah perintah semua (aparat keamanan) untuk mencegah, meningkatkan siaga kita," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (22/3).
Luhut mengatakan pemerintah tidak menginginkan ada aksi teror di Brussels terjadi di Indonesia. Pemerintah Indonesia mengecam keras aksi teroris yang meledakkan bom di Bandara Zaventem dan Stasiun Metro Maelbeek Brussels, Belgia, Selasa pagi waktu setempat.
Dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem yang berjarak sekitar 10 kilometer dari KBRI di Brussels, dan satu ledakan menyusul kemudian di Stasiun Metro Maelbeek yang berjarak 6,5 kilometer dari lokasi KBRI.
Kantor Berita Reuters melaporkan sedikitnya 34 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat ledakan bom di kedua lokasi tersebut. Pemerintah Belgia telah mengeluarkan status siaga 4 (sangat berbahaya) dan menghentikan semua operasi transportasi publik.
Selain itu, otoritas Belgia meminta masyarakat Belgia untuk tidak bepergian dan tetap tinggal di dalam rumah hingga pengumuman lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi Duta Besar RI untuk Belgia Yuri Thamrin untuk mengetahui situasi yang terjadi dan keadaan WNI yang berada di negara tersebut.
"Yang terpenting dubes telah menyampaikan bahwa sampai saat ini belum diperoleh informasi adanya korban WNI," kata dia.