Selasa 22 Mar 2016 18:08 WIB

Ketersediaan Air di Pulau Jawa Menurun

Rep: c32/ Red: Andi Nur Aminah
Musim kemarau panjang sebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Foto: Republika/Bowo S Pribadi
Musim kemarau panjang sebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini (22/3), Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hidayat Pawitan mengungkapkan data ketersediaan air di Pulau Jawa. Hidayat mengungkapkan terjadinya penurunan dari ketersediaan air tersebut. 

“Dari data penelitian sejak 1990 hinga 2005, Pulau Jawa mengalami penurunan ketersediaan air terutama DKI Jakarta dan Yogyakarta,” kata Hidayat yang juga Guru Besar dari Hidrologi Sumber Daya Air Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB, Selasa (22/3).

Dia menjelaskan, di Jakarta pada 1990 ketersediaan air masih 138 milimeter kubik per kapita dalam setahun. Pada 2000, lanjut Hidayat, ketersediaan hanya 136 milimeter kubik per kapita dan pada 2005 hanya 59 milimeter kubik perkapita. 

“Di Yogyakarta juga turun sekali, pada 1990 ada 762 milimeter kubik perkapita namun pada 2005 hanya 194 milimeter kubik saja,” tutur Hidayat. 

Terkait ketersediaan air tersebut, dia juga memaparkan sampah atau limbah di Jakarta cukup banyak yang juga harus ditangani dengan ketersediaan air. Menurut Hidayat, Jakarta per harinya menghasilkan limbah hingga 0,7 kilogram sehingga dengan 10 juta penduduk bisa menghasilka sekitar tujuh ribu ton limbah. 

“Padahal setiap kilogram limbah memerlukan 300 liter air lingkungan untuk menjadi lingkungan tetap sehat,” jelas Hidayat. 

Artinya, Jakarta memerlukan 210 liter air lingkungan per kapita dalam setiap harinya. Dia berpendapat, untuk menangani permaslahan tersebut hanya bisa didukung oleh kondisi lingkungan hidup Jakarta dengan jaringan hijau-biru. “Solusinya berupa sistem ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru yang memadai,” jelas Hidayat. 

Hari Air Sedunia dicetuskan pertama kali pada KTT Bumi di Rio de Jenairo, Brazil pada 1992. Setelah itu menjadi peringatan Hari Air Sedunia yang dirayakan semua negara pada 22 Maret dan tahun ini hari tersebut dirayakan dengan tema Water and Jobs.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement