REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Tercatat 900 petugas disebar untuk melakukan Sensus Ekonomi 2016 di 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali. Sebelum melakukan tugas, mereka akan mengikuti pelatihan.
Guna mengetahui kesiapan petugas, apel siaga digelar di depan Kantor Bupati Boyolali atau Gedung Putih. Apel siaga diikuti ratusan petugas dari tiga kecamatan terdekat, Mojosongo, Teras dan Boyolali Kota.
Mereka dikontrak selama satu bulan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Boyolali. Sedang sensus ekonomi sendiri akan menyasar berbagai bidang, mulai perdagangan, advokat, industri, lembaga keuangan dan rumah tangga.
''Untuk pertanian tidak termasuk, karena sudah ada sensus pertanian,'' kata Kepala BPS Boyolali, Suryokoco, Selasa (22/3).
BPS berharap, masyarakat bisa lebih terbuka dalam memberikan data yang dibutuhkan. Soalnya, data sensus ekonomi dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan di daerah. Sensus ekonomi ini merupakan yang keempat kali digelar.
''Untuk data yang kita dapatkan nanti, bersifat rahasia. Makanya, BPS siap merahasiakan data yang diperoleh petugas lapangan,'' kata Suryokoco.
Bupati Boyolali, Seno Samudro, meminta petugas sensus bisa menyelesaikan tugas hingga batas waktu yang ditentukan, yaitu 31 Mei 2016. Dari data sensus tersebut nantinya juga akan diketahui kawasan industri yang sangat lemah potensinya.