Selasa 22 Mar 2016 08:32 WIB

Banjir di Batipuh Panjang Mulai Surut

Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hujan yang mengguyur Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), sejak Senin (21/3) malam menyebabkan kawasan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah direndam banjir hingga ketinggian sekitar dua meter.

Warga setempat, Yogi di Padang, Selasa (22/3) mengatakan sejak pukul 02.00 WIB air sudah mulai naik dan mencapai atap rumah. "Ada ratusan rumah yang terendam hingga ke jalan Bypass, sekarang sudah mulai surut," ujar dia.

Ia menambahkan akibat banjir tersebut warga mengungsi ke Jalan Adinegoro dan daerah lain yang lebih tinggi. Sementara ketinggian air di Jalan Adinegoro Padang sudah mulai menyusut dan dapat ditempuh kendaraan roda empat.

"Sebelumnya Jalan Adinegoro tidak bisa dilewati karena air mencapai sekitar 80 centimeter," lanjut Yogi.

Banjir juga merendam Perumahan Cendana Tabing dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter. Warga setempat, Yohanes menyebutkan terdapat sekitar empat blok perumahan dengan 500 rumah yang direndam banjir. "Karena air terus naik saya putuskan mengungsi ke daerah Air Dingin," ujar dia.

Sementara warga Koto Tangah, Pun Ardi menyampaikan banjir juga merendam perumahan Taman Harmoni Dadok Tunggul Hitam Padang dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter. Ada 50 kepala keluarga di daerah itu yang mengungsi ke SMP Negeri 29 Padang.

Tidak hanya itu banjir juga merendam perumahan Salingka Bungo Permai Padang dengan ketinggian air di atas satu meter.

Kemudian banjir juga merendam perumahan di Lubuk Gadang Batang Kabung Ganting yang menyebabkan sekitar 20 kepala keluarga mengungsi ke kawasan rel kereta api.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping menyampaikan sebagian wilayah Padangpariaman, Padang Panjang, Agam, Padang, Solok dan Pesisir Selatan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga pukul 09.30 WIB dan meluas ke Pasaman Barat, Solok Selatan dan sekitarnya, kata Prakirawan BMKG Budi Samiaji.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement