Senin 21 Mar 2016 17:52 WIB

Pembangunan Rumah di Bantaran Seharusnya Menghadap Sungai

Rep: C32/ Red: Achmad Syalaby
Bantaran kali Ciliwung, Jakarta
Foto: MgROL 35
Bantaran kali Ciliwung, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Menjelang Hari Air Sedunia, Guru Besar Bidang Ekologi dan Manajemen Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Hadi Susilo Arifin  mengingatkan pentingnya pengelolaan air yang menjadi sumber daya segala aspek. Salah satunya pembangunan rumah.  

 “Sekarang kalau ada promosi penjualan rumah sudah diselipkan juga ada fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang terbuka biru (RTB),” kata Hadi, Senin (21/3). 

Dia menyatakan, konsep tersebut sudah bagus namun nyatanya masih banyak rumah-rumah yang tidak tertata seperti itu. Dia mencontohkan, daerah Sempur, Kota Bogor. Disana,  masih terlihat banyak rumah yang dibangun membelakangi sungai.  

“Rumah harusnya menghadap sungai tentunya dengan kesesuaian prosedur. Sungai bukan dibelakangi tapi rumah harus menghadap sungai agar sungai juga bersih. Orang tidak asal buang limbah,” jelas Hadi. 

Hadi menyatakan dengan adanya rumah-rumah yang menghadap sungai maka masyarakat tidak mudah begitu saja mengotori sungai. Menurut Hadi, hal tersebut membantu dengan mewujudkannya ruang terbuka biru.

Tak hanya itu, Hadi juga menyarankan selain pembangunan rumah yang menghadap sungai juga ada pembebasan tanah yang dilakukan. “Pinggir sungai tetap ada ruang terbuka hijau dari pembebasan lahan, lalu dibuat naik keatas agar posisi rumah berada lebih tinggi,” kata Hadi menjelaskan. 

Dengan begitu, Hadi berpendapat maka pembangunan RTH dan RTB akan terwujudkan di tengah banyaknya rumah di bangun dekat area sungai. Pembangunan tersebut juga ia nilai bisa mengatasi sampah atau limbah penduduk yang juga merupakan pengguna air lingkungan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement