REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali memberikan anugerah Tokoh Perubahan Republika 2015 kepada lima sosok yang membawa perubahan di Indonesia. Kelima sosok tersebut terpilih karena memiliki kesamaan dalam membawa perubahan di berbagai bidang.
Salah satu sosok yang menerima penghargaan ialah pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, Tuan Guru Haji Hasanain Juaini. Tokoh yang bersuara lantang melalui gerakan penghijauan ini mampu menjadikan pesantren sebagai pionir dalam pelestarian lingkungan.
(Baca Juga: Tokoh Perubahan Republika Diharapkan Menginspirasi Masyarakat)
"Seharusnya pesantren menjadi pionir dalam bidang lingkungan, sehingga masyarakat menyadari sesungguhnya ajaran Islam harus menjadi yang terdepan dalam penghijauan," kata Juaini, Senin (21/3).
Tokoh lain yang menerima penghargaan Tokoh Perubahan Repulika 2015 ialah CEO Gojek, Nadiem Makarim. Nadiem mendedikasikan penghargaan yang diterimanya kepada tim Gojek yang telah bekerja keras dalam mengembangkan aplikasi yang mampu menolong banyak warga Indonesia. Selain itu, ia pun mendedikasikan penghargaan tersebut bagi para driver Gojek yang turut bekerja siang dan malam sehingga Gojek terus berkembang.
Nadiem menyadari bahwa teknologi merupakan salah satu hal yang mampu memberi dampak sosial terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, ia bergelut di bidang teknologi dengan harapan dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan menjadi kebanggaan bagi Indonesia. "Karena ada pemain produk karya anak bangsa yang bisa bersaing dengan pasar raksasa di dunia digital," ungkap Nadiem.
Menkominfo Rudiantara pun menjadi salah satu sosok yang menerima penghargaan atas upayanya melancarkan penggunaan layanan 4G LTE di Indonesia. Rudiantara berharap, di akhir masa kepemimpinannya ia dapat memberi peninggalan yang bermanfaat bagi masyarakat di bidang teknologi dan informasi.
"Di akhir kepemimpiman saya nanti, saya ingn punya satu legacy, yaitu broadband," kata Rudiantara.
Dua sosok lain yang menerima penghargaan tokoh perubahan ialah grup musik Slank dan aktivis lingkungan pendiri Yayasan Alam Sehat Hotlin Ompusunggu. Baik grup musik Slank dan juga Hotlin mendorong agar masyarakat dapat memulai satu perubahan yang bisa dimulai dari lingkungan di sekitar.
"Masyarakat sadar, hutan itu sumber kehidupan yang baik bagi mereka, sehingga perlu dijaga," jelas Hotlin.