REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Keluarga besar pilot helikopter yang jatuh di Poso, Sulawesi Tenggara, Ahad (20/3) kemarin, Kapten Agung Kurniawan (34 tahun) menggelar shalat ghaib di Yogyakarta, Senin (21/3).
Shalat ghaib digelar di Masjid Baitul Karim Karanganyar, Brontokusuman, Mergangsan usai sholat Zhuhur berjamaah. Shalat dipimpin kakak sepupu korban, Rudi Supriyatmojo.
Puluhan orang dari keluarga besar korban ikut dalam shalat ghaib tersebut. Jenazah Kapt Agung rencananya akan dimakamkan di Jakarta dan tidak dibawa ke Yogyakarta tempat kelahirannya. Kedua orang tua korban, istri dan ketiga anaknya sudah diterbangkan ke Jakarta untuk menghadiri pemakaman korban.
"Memang sudah tradisi di kampung ini jika ada yang meninggal kita sholatkan berjamaah di masjid ini. Tetapi karena jenazah korban tidak dibawa ke Yogya sehingga kita shalat ghaib bersama," katanya.
Menurut Rudi, pihak keluarga sebenarnya menginginkan jenazah dimakamkan di Yogyakarta. Almarhum Agung lahir dan besar di Yogyakarta hingga lulus menempuh pendidikan penerbang di AAU Adisutjipto Yogyakarta 2003 lalu. Kedua orang tua Agung dan tiga adiknya juga masih tinggal di Yogyakarta. Meski sejak menikah, Agung beserta istri serta ketiga anaknya bermukim di Semarang.
"Namun keputusan presiden dan karena pertimbangan waktu akhirnya jenazah dimakamkan di Jakarta sehingga hanya orang tua dan istri serta anaknya yang ke sana. Adiknya tetap di Yogya," katanya. Selain menggelar sholat ghoib, keluarga besar Agung juga akan menggelar pengajian selama tiga hari ke depan."Agung itu anak yang pandai, cakep dan gigih. SD sampai SMA di Yogya kemudian masuk AAU," katanya.