REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Hujan deras di wilayah lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad mengkibatkan banjir bandang hingga membuat warga Dusun Gratan, Desa Wonolelo, Mijem (60) terbawa arus dan ditemukan tewas.
Banjir bandang tersebut juga menutup akses Jalan Magelang-Boyolali tepatnya di Dusun Sanden, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Menurut informasi sekitar pukul 13.30 WIB, hujan mulai mengguyur di wilayah lereng Merbabu, tepatnya di kawasan Wonolelo, Kecamatan Sawangan. Hujan deras tersebut berlangsung sekitar satu jam mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material lumpur di Kali Sarangan.
Banjir bandang tersebut mengakibatkan putusnya jembatan yang menghubungkan Dusun Gratan, Desa Wonolelo, Kecatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dengan Dusun Citran, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Adapun material lumpur yang sempat menutup akses Jalan Magelang-Boyolali tersebut, kemudian dibersihkan warga bersama relawan secara gotong-royong.
Warga bersama relawan Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD), pascabanjir melakukan penyisiran setelah air surut. Hasil dari penyisiran tersebut, warga dan relawan menemukan korban Mijem yang hanyut terbawa banjir lumpur tersebut. Saat ditemukan kondisi korban menggenaskan di mana terjebit bebatuan persis di bawah jembatan dan sudah tewas.
Sedangkan korban lainnya, pencari pasir Jono (60), warga Sanden,Wonolelo, Sawangan, Sarmi (50), dan Erni (16) warga Gratan Wetan, Wonolelo, Sawangan berhasil diselamatkan.
Sarmi dan Erni, mengalami trauma, sedangkan Jono mengalami luka ringan kemudian dilarikan menuju rumah sakit terdekat. Evakuasi tersebut berlangsung hingga pukul 18.00 WIB.
"Saya yang kali pertama menemukan korban Mijem, dia terjepit bebatuan dan kondisinya menggenaskan," ujar Yudo Wasto, warga setempat.
Relawan BPBD Kabupaten Magelang, Kris mengatakan, material lumpur banjir yang sempat menutup akses Jalan Magelang-Boyolali telah dibersihkan secara gotong royong dilakukan warga dan relawan.
Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan pemadam kebakaran untuk melakukan penyemprotan guna membersihkan lumpur.
"Korban Mijem ditemukan tidak bernyawa di bawah jembatan. Sedangkan pencari pasir, Jono, terseret sejauh lima meter," tuturnya.