REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polresta Bekasi, Jawa Barat, mengintensifkan upaya antisipasi kejahatan begal di jalan raya dengan menerjunkan petugas patroli keamanan setiap hari.
"Untuk mengantisipasi kejahatan jalanan, kita akan ronda keliling kawasan untuk memantau keamanan dengan sepeda motor," kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol Awal Chairuddin di Cikarang, Ahad (20/3).
Agenda patroli tersebut tidak hanya melibatkan unsur kepolisian, namun juga dengan menggandeng unsur lainnya dari TNI, dinas perhubungan, Pokdar dan klub motor. "Kita juga mendukung setiap upaya dari Pemkab Bekasi dan TNI dalam mencegah dan memberantas kejahatan jalanan," katanya.
Menurut dia, aksi kejahatan jalanan saat ini telah membuat masyarakat setempat resah, karena pelakunya tidak segan melukai korban demi membawa kabur hartanya. Peristiwa begal terakhir kali terjadi di wilayah Kecamatan Cikarang Timur pada Rabu (16/3) lalu.
Seorang warga Desa Karangsari, Cikarang Timur, Ariandi (17 tahun) menjadi korban penembakan pembegal di Kampung Citarik Menyek RT 003 RW 03, Desa Karangsari, saat mempertahankan sepeda motornya dari aksi perampasan oleh begal.
Pelaku melepaskan tembakan dan menembus dada sebelah kanan korban hingga yang bersangkutan menjalani perawatan instensif di rumah sakit setempat.
Awal mengatakan, patroli keamanan jalan raya diintensifkan pihaknya dengan menyabar pasukan ke sejumlah kawasan rawan. Awal juga meminta masyarakat untuk berkomitmen menolak praktik jual beli kendaraan tanpa identitas atau tanpa kelengkapan surat yang sah.
"Kalau masih ada penadahnya, maka praktik begal pun akan tetap terjadi di wilayah hukum Bekasi," ujar dia.