REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Kasus dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik yang dilakukan calon Bupati Halmahera Selatan (Halsel) Bahrain Kasuba (BK) terhadap Sultan Bacan, Muhammad Gery Ridwan Sjah telah diproses kepolisian.

Wakapolres Halsel, Kompol Setyo Agus Hermawan di Labuha, Sabtu (19/3), mengatakan, kasus tersebut tetap ditindaklanjuti. Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, khususnya saksi dari pihak Kesultanan Bacan. Saat ini sudah ada 4 saksi yang diperiksa terkait kasus ini. Sementara proses tetap berjalan.

Rencananya, penyidik dalam waktu dekat akan memanggil saksi dari pihak Bahrain Kasuba untuk diminta keterangan dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dari pihak Bahrain.Dia menyatakan, kasus yang dilaporkan oleh kesultanan Bacan ini tetap akan berjalan.

Kasus ini mencuat beberapa waktu lalu ketika calon bupati nomor urut 4 Bahrain Kasuba diduga mengeluarkan pernyataan pada saat acara silaturrahmi dengan masyarakat di Desa Kapitusan Kecamatan Bacan pada tanggal 6 Maret. Isinya diduga penghinaan dan pelecehan nama baik Sultan Bacan.

Pada saat itu Bahrain diduga menyebut Sultan Bacan Gery Sjah seperti kelelawar dan tikus yang suka bergelantungan. Pernyataan Bahrain itu  disampaikan dalam bentuk bahasa Tobelo Galela (Togale) yang didengar oleh sejumlah masyarakat.

Atas dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik Sultan tersebut, pihak Kesultanan Bacan kemudian melaporkan ke Polres Halsel beberapa waktu lalu. Selain ke Polres Halsel, pihak Kesultanan juga melaporkan kasus tersebut ke Panwaslu Halsel karena kasus tersebut ada kaitannya dengan Pilkada yakni terkait PSU.

Sementara itu, calon Bupati Halsel Bahrain Kasuba ketika dikonfirmasi secara terpisah enggan menjawab kasus yang dilaporkan tersebut dan menyatakan tetap mematuhi proses hukum yang kini ditangani oleh penyidik Polres Halsel.

Ikuti Whatsapp Channel Republika