Sabtu 19 Mar 2016 09:32 WIB

Hanya karena HP Napi di Lapas Rajabasa Bentrok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Garis Polisi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aksi bentrok antarnarapaida (napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas I A Rajabasa, Bandar Lampung, Jumat (18/3) malam dipicu perebutan telepon seluler (handphone). Polisi masih mengawal lokasi kejadian bentrok yang menewaskan seorang napi, Sabtu (19/3).

Tim Inafis Polresta Bandar Lampung masih melakukan penyelidikan di lokasi bentrok. Tidak semua orang bisa masuk lokasi bentrok, termasuk wartawan. Bentrok antarnapi tersebut berlangsung karena seorang penghuni lapas menggadaikan telepon ke sesama napi senilai Rp 350 ribu.

Napi yang ingin menebus teleponnya, ternyata tidak kunjung mendapatkan barangnya. Rupanya, telepon tersebut digadaikan kembali ke napi lain bernama Sirajudin. Sedangkan Sirajudin (25 tahun) mendapat "bulan-bulanan" penghuni lapas.

Penghuni beberapa blok lapas berkumpul untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, sempat terjadi keributan dan berakhir bentrok. Sirajudin tewas dalam bentrok tersebut. Ia ditusuk dengan senjata tajam di bagian perut.

Baca juga, Napi di Lapas Rajabasa Tewas Ditikam.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Hari Nugroho, dan Kasatreskrim Kompol Dery Agung Wijaya, pada malam kejadian mengunjungi lokasi. Namun keduanya belum memberikan keterangan terkait peristiwa bentrok antarnapi, termasuk pihak Lapas Rajabasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement