Sabtu 19 Mar 2016 01:08 WIB

Mei, El Nino akan Membuat Karhutla Gawat

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ilham
Menteri LHK Siti Nurbaya membangun kesadaran kolektif bersama (pemerintah, masyarakat, dunia usaha) saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Makassar, Sabtu (5/3).
Foto: dok. Humas Kemenhut
Menteri LHK Siti Nurbaya membangun kesadaran kolektif bersama (pemerintah, masyarakat, dunia usaha) saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Makassar, Sabtu (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, saat ini memang sudah ada early warning system untuk mendeteksi hotspot yang dimiliki oleh BMKG, Lapan dan BNPB. Namun, karena sistem ini masih berada di pusat, Siti meminta agar EWS ini juga ada di sektor provinsi atau kabupaten.

Siti menjelaskan, hal ini perlu diselesaikan segera sebab jika tidak maka Mei akan menjadi titik puncak kebakaran hutan. Mengingat, La Nina sudah akan habis di April dan El Nino sudah mulai muncul di bulan Mei.

"Ini harus kita putuskan segera, memang tidak ada jalan lain. Sebab Mei akan lebih gawat," ujar Siti, Jumat (18/3).

Selain itu, mengingat adanya dana desa yang mengalir di beberapa wilayah, Siti melihat ini sebagai peluang. Ia melihat, dana intensif desa bisa dikembangkan untuk bisa membuat EWS dengan melibatkan partisipasi warga.

Saat ini, Siti mencatat sudah ada beberapa titik panas di beberapa wilayah, seperti Riau satu titik, Kaltim sepuluh titik, dan Pekanbaru dua titik. Namun, Siti menilai angka ini menurun dibandingkan tahun lalu, Kaltim sendiri sebelumnya perpekan bisa mencapai seratus titik panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement