REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan, penyesuaian harga baru bahan bakar minyak akan diumumkan pemerintah pada awal April.
"Untuk harga BBM, kami sedang melakukan pengkajian sampai akhir Maret dan akan disampaikan kepada publik pada April 2016 akan ada harga baru," kata Sudirman di gedung Kementerian ESDM, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (18/3).
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, menyatakan penyesuaian tersebut dinilai berdasarkan parameter yang ada dengan melihat penurunan harga minyak dunia dan kondisi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama tiga bulan lalu.
"Jadi, kita lihat seluruh aspeknya, akan ada penyesuaian, kemungkinannya dilakukan penurunan harga BBM," ujar Sudirman.
Kendati demikian, mantan direktur utama PT Pindad ini belum menyebutkan besaran penyesuaian harga BBM tersebut karena dia mengaku pihaknya sedang menghitung harga yang tepat agar tidak terlalu berdampak juga pada Pertamina sebagai pemasok BBM di Indonesia. "Untuk nilainya sedang kita hitung dengan saksama karena ini untuk triwulan berikutnya," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini harga Premium tetap Rp 7.050 di wilayah Jawa-Bali dan Rp 6.950 di luar Jawa Bali, sedangkan solar bersubsidi tetap Rp 5.650 per liter. Untuk BBM jenis Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite mengalami penurunan harga sebesar Rp200 per liter. Penurunan harga BBM tersebut mulai berlaku sejak Selasa, 15 Maret 2016 pukul 00.00.
Sementara untuk harga solar atau biosolar nonsubsidi mengalami penurunan Rp 400 per liter untuk seluruh daerah. Dengan penurunan harga BBM kali ini, harga Pertamax Plus turun dari Rp 8.950 menjadi Rp 8.750, Pertamina Dex turun dari Rp 8.800 menjadi Rp 8.600, dan harga BBM jenis Pertalite menjadi Rp 7.500 per liter, turun dari harga Rp 7.700.