REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Klaten mencatat jumlah orang yang terpapar virus HIV-AIDS di Klaten setiap tahun mengalami peningkatan 10 persen. Sejak 2007 hingga 2015 jumlah pengidap HIV-AIDS mencapai 367 orang. Ada pun yang meninggal dunia 42 orang.
Data ini berdasarkan jumlah masyarakat yang melakukan tes darah rumah sakit, atau saat melakukan donor darah ke PMI. Apabila KPA bisa melakukan tes darah sendiri kepada masyarakat, mungkin temuan jumlah penderita AIDS lebih banyak lagi.
(Baca Juga: Pengidap HIV-AIDS di Daerah Melonjak)
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Solo, Harsojo Supodo, mengatakan, pengidap penyakit HIV-AIDS di eks karesidenan Surakarta mencapai 1.680 orang. Dari angka tersebut, sekitar 400 orang di antaranya adalah golongan ibu rumah tangga. "Banyak ibu terjangkit HIV-AIDS, sebagian lantaran terjangkit suaminya," ujar Harsojo, Jumat (18/3).
Dia mengatakan sebelumnya, memang banyak didominasi pekerja seks komersial (PSK). Tetapi, sekitar dua hingga tiga tahun belakangan ini bergeser dari katagori PSK kepada ibu rumah tangga. Penularan terjadi, lantaran suami yang suka 'jajan'. Para suami yang tertular virus HIV itu kemudian menular ke istrinya. Sedang istrinya tidak mengetahui kalau suami sudah terjangkit.
"Itulah kenapa, angka penderita HIV-AIDS untuk ibu rumah tangga meningkat pesat beberapa tahun belakangan ini," ujar Harsojo setengah bertanya.