Kamis 17 Mar 2016 22:09 WIB

ASEAN Disebut Membutuhkan Politik Bebas-Aktif Indonesia

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Komunitas ASEAN
Foto: [ist]
Komunitas ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Leonardt Hutabarat mengatakan, politik bebas-aktif akan selalu menjadi tujuan utama Indonesia. Sehingga manfaat kebijakan luar negeri dapat dirasakan langsung rakyat Indonesia.

“ASEAN akan tetap menjadi acuan dalam pencapaian dan peran Indonesia secara regional dan internasional,” katanya dalam seminar internasional A Contemporary Analysis of Bebas Aktif in Indonesian Foreign Policy,” yang diselenggarakan di Auditorium Juwono Sudarsono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia, Depok, Kamis (17/3).

Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga senantiasa mempertahankan dan memperkuat kerja sama internasional. Indonesia akan terus mengembang isu yang sudah terbangun seperti terorisme, pembangunan berkelanjutan, operasi pasukan penjaga perdamaian, dan isu-isu internasional lainnya.

Perwakilan University of South Carolina, Donald E Weatherbee menekankan pentingnya Indonesia menetapkan politik bebas aktif dalam kebijakan luar negeri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Menurut Weatherbee, sikap tersebut sangat dinantikan oleh negara-negara tetangga Indonesia di ASEAN karena prinsip bebas aktif telah menjadi satu-satunya prinsip dalam kebijakan luar negeri Indonesia sejak kemerdekaan.

Weatherbee mengatakan, meskipun akan sulit untuk melihat terjadinya deviasi dari prinsip bebas aktif, Indonesia diharapkan dapat segera menemukan kontinuitas yang tepat bagi prinsip tersebut. Sehingga Indonesia dapat tetap memenuhi kepentingan nasional dan melahirkan peran aktif Indonesia yang lebih dalam memimpin kawasan ASEAN.

Weatherbee mencontohkan dalam isu Laut Tiongkok Selatan, Indonesia dapat mengambil peran mengupayakan tercapainya kesamaan sikap pada seluruh negara ASEAN. Indonesia dapat mendorong Cina agar melakukan perundingan dengan negara-negara ASEAN sebagai sebuah kelompok.

“Dalam hal ini prinsip bebas aktif Indonesia dapat menjadi semangat yang menggerakkan proses tersebut,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement