Kamis 17 Mar 2016 19:01 WIB

Dubes Jepang: MRT Wadah Transfer Teknologi Jepang-Indonesia

Pekerja melakukan pengeboran pada proyek terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (21/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melakukan pengeboran pada proyek terowongan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki mengatakan proyek angkutan massal cepat (mass rapid transit/MRT) sebagai wadah transfer teknologi antara negara Jepang dan Indonesia.

"Proyek ini seperti on job training (pelatihan) untuk mengadakan transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia," katanya saat mengunjungi proses pembangunan MRT di Senayan, Jakarta, Kamis (17/3).

Dia mengatakan selain untuk menyediakan pilihan transportasi yang dapat digunakan masyarakat, proyek itu juga menjadi salah satu upaya mengembangkan sumber daya manusia. Dubes Tanizaki berharap kerja sama antara Jepang dan Indonesia akan semakin kuat ke depannya.

"Saya berharap proyek ini selesai tepat waktu," ujarnya.

Dalam kunjungan pertama kalinya ini, Dubes Tanizaki mengatakan proyek itu melibatkan empat kelompok yang masing-masing terdiri dari 25 orang Indonesia. Direktur Proyek MRT Jakarta Osako Kazuya menambahkan transfer teknologi dilakukan melalui semua aktivitas kerja yang dilakukan tenaga lokal Indonesia dengan panduan dari orang Jepang.

Warga Indonesia menempati posisi operator, pengebor atau penggali, teknisi listrik, mekanik, dan pekerja di tiap kelompok. Masing-masing kelompok bertanggung jawab pada satu pengawas yang berasal dari Jepang.

Ketua Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang Rachmat Gobel mengapresiasi proyek MRT dan adanya transfer teknologi dalam proses pembangunannya.

"Kita berharap ini bisa menjadi proyek yang bisa membangun tenaga-tenaga Indonesia yang berketrampilan untuk bisa berperan serta dalam pembangunan industri transportasi publik termasuk MRT," ujarnya.

Baca juga: Israel Tuding Indonesia Langgar Kesepakatan, Pengamat Nilai Itu Mengada-ada

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement