Kamis 17 Mar 2016 18:29 WIB

Menhan: Pemberontak tak Boleh Dibiarkan

(dari kiri) Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri rapat terbatas bersama presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2).
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menghadiri rapat terbatas bersama presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan kelompok separatis atau pemberontak tidak boleh dibiarkan terus ada di Indonesia. Pembiaran terhadap kelompok separatis dinilai hanya akan membuat masyarakat hidup dalam ketakutan.

"Jangan seenaknya sipil bersenjata pemberontak," kata Ryamizard, Kamis (17/3).

Menhan juga meyakinkan, setiap pemberontakan tentunya didalangi oleh negara lain. "(untuk) Bekingnya, itu urusan saya. Jangan macam-macam lah yang di luar," tegasnya.

Menurut Ryamizard, jika di Papua terus menerus terjadi penembakan atau penyerangan dari kelompok bersenjata, rakyat akan selalu dihantui oleh ketakutan. "Kita cukup lah bersabar, itu harus dihentikan dengan cara terbaik," ucapnya.

Ryamizard juga menyinggung pentingnya program Bela Negara dapat menyelesaikan permasalahan bangsa melalui sikap yang ditanamkan dalam program tersebut. Oleh karena itu Kementerian Pertahanan meluncurkan kegiatan Gebyar Aku Indonesia yang merupakan sosialisasi kegiatan bela negara pada remaja Indonesia dengan pendekatan seni dan budaya.

Berbagai kegiatan "Gebyar Aku Indonesia" antara lain sejumlah pagelaran seni budaya seperti festival musik, "stand up comedy", bazar, dan berbagai macam lomba. Gebyar Indonesia akan diadakan mulai April hingga Desember 2016 di berbagai daerah Indonesia seperti Kota Batu, Surabaya, Semarang, Palembang, Sorong, Medan, Banjarmasin, Pontianak, Bandung, dan Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement