Kamis 17 Mar 2016 17:16 WIB

Bom Ankara, Indonesia Minta WNI di Turki Waspada

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Kendaraan yang hancur akibat bom di Ankara, Turki, Ahad, 13 Maret 2016. Ledakan diyakini berasal dari bom mobil dekat halte bus.
Foto: Selahattin Sonmez/Hurriyet Daily via AP
Kendaraan yang hancur akibat bom di Ankara, Turki, Ahad, 13 Maret 2016. Ledakan diyakini berasal dari bom mobil dekat halte bus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Indonesia memberi imbauan kepada seluruh warga negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke Turki ataupun yang berada di sana agar selalu waspada. Imbauan ini muncul setelah ledakan yang menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di Ankara awal pekan ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir menyampaikan, pihaknya selalu memonitor perkembangan di Turki, khususnya di Ankara.

"Sampai saat ini itulah yang kami lakukan, terus mengingatkan WNI untuk selalu waspada dan menghindari tempat-tempat yang kiranya menjadi ancaman," katanya.

Serangan bom bunuh diri tersebut menjadi serangan pemboman terbaru dalam kurun waktu lima bulan. Ledakan awal pekan ini diklaim dilakukan militan Kurdi TAK.

Pasukan keamanan Turki melakukan serangan balasan terhadap Kurdi di Irak Utara. Belasan pesawat tempur diterjunkan untuk menargetkan kamp-kamp militan Kurdi di daerah pegunungan Qandil.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement