REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirut PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan adanya penurunan biaya investasi kereta cepat Jakarta-Bandung dari semula 5,5 juta dolar AS menjadi 5,135 juta dolar AS.
Penurunan biaya investasi tak lepas dari adanya pengurangan jarak dimana sebelumnya ialah Gambir-Gedebage, namun sekarang menjadi dari Halim.
"Sekarang kan dari Halim, berkurang 8 kilometer, sehingga jadi 5,135 juta dolar AS," katanya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (16/3).
Selain itu, pihaknya juga memperhitungan adanya tanah yang harus dibebaskan di Cikunir untuk keperluan LRT.
"Dan ada tanah kompensasi yang harus kita siapkan untuk tanah hutan produksi di Karawang," ungkapnya.
Dengan berkurangnya jarak, maka konsekuensi logisnya ialah adanya penurunan biaya investasi.