REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendorong sekolah-sekolah untuk meningkatkan integritas.
Hal ini diungkapkannya mengingat Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kemungkinan besar bisa memperkecil kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) apabila hasil Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) semakin rendah.
"Kita sudah berupaya seperti melalui gerakan anti nyontek dan menjadikan sekolah zona berintegritas," ujar Nizam kepada Republika, Selasa (15/3).
Menurut Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini, menekankan kejujuran dan integritas adalah hal penting dalam melaksanakan ujian nasional.
Sehingga, dia melanjutkan, dapat menghasilkan indeks integritas UN bisa tinggi. "Jadi semboyannya sekolah prestasi penting tapi jujur juga harus," terang Nizam.
Sebelumnya, kuota mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bisa berkurang di tahun depan. Namun di lain sisi bisa juga bertambah kuota para mahasiswanya.
"Kalau hasil Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) turun, kuota SNMPTN akan semakin dikurangi, begitu juga sebaliknya," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir kepada wartawan, Yogyakarta, Selasa (15/3).
Nasir mengungkapkan, alasan pengurangan ini dilakukan karena Indonesia ingin menelurkan bibit-bibit bangsa yang bermoral. Dengan kata lain, bukan untuk mendapatkan bibit negara yang selalu melakukan kecurangan.