Selasa 15 Mar 2016 03:27 WIB

Dompet Dhuafa dan PTTEP Donasikan Alat Bantu untuk Difabel

Rep: C35/ Red: Yudha Manggala P Putra
Dompet Dhuafa (DD) bersama PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) salurkan bantuan alat bantu difabel untuk 101 perempuan.
Dompet Dhuafa (DD) bersama PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) salurkan bantuan alat bantu difabel untuk 101 perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa (DD) bersama PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) melanjutkan upayanya dalam mendukung perempuan yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) untuk berkontribusi positif bagi masyarakat luas. Yaitu dengan memberikan alat bantu gerak bagi 101 perempuan di wilayah Jabodetabek secara cuma-Cuma.

"Kami memberikan bantuan ini khusus kepada para perempuan yang memiliki keterbatasan dalam bergerak dan memerlukan alat bantu gerak untuk mendukung aktivitas kegiatan sehari-hari, baik perempuan tua, anak-anak atau anak muda," ujar General Affairs Manager PTTEP Afiat Djajanegara, Jumat (11/3).

Bantuan tersebut diberikan karena mereka menyadari bahwa perempuan merupakan komponen yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Era Globalisasi menjadikan perempuan lebih banyak memiliki fleksibilitas dan kemudahan dalam melakukan berbagai aktivitas, mulai dari aktivitas yang berkaitan dengan sosial masyarakat hingga yang bersifat personal.

Sebagai elemen penting, perempuan harus tetap mengambil peran di era ini, tanpa meninggalkan sisi feminitasnya. Modernisasi telah menjadikan perempuan dapat melakukan banyak hal dan mampu memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat dan negara secara lebih luas.

Namun bagi beberapa perempuan, keterbatasan pada hal tertentu terkadang dapat menjadi kendala yang menghambat mereka untuk dapat berkontribusi dan mengaktualisasikan diri secara maksimal. Keterbatasan yang dimaksud terutama disebabkan oleh keterbatasan fisik (difabel), sehingga perlu adanya dorongan untuk meminimalisir kendala tersebut agar dapat menjadi peluang untuk terus maju dan mandiri.

Sementara penjaringan peserta bantuan dilakukan berkerjasama dengan LKC Dompet Dhuafa, Gerai Sehat Rorotan dan Yayasan Sosial di sekitar Jabodetabek.

President Director Dompet Dhuafa Ismail A. Said menjelaskan saat ini alat bantu gerak yang diberikan sebanyak 101 buah.“Namun ke depan kami berencana untuk bisa memberikan sebanyak 1.001 alat bantu gerak bagi mereka yang membutuhkan,” katanya.

Salah satu sosok perempuan inspiratif yang ikut mendukung program ini adalah Angkie Yudistia. Dia adalah CEO Thisable Enterprise yang memiliki keterbatasan pendengaran sejak usia 10 tahun. Dia telah membuktikan bahwa dia mampu mandiri dan berprestasi lebih.

“Keterbatasan memang acapkali menjadi batu sandungan bagi beberapa penyandang disabilitas untuk mewujudkan impian. Rasa minder dan perlakuan diskriminasi orang-orang sekelilingnya inilah yang seringkali membuat orang-orang difabel atau disabilitas sangat sulit untuk mengembangkan dirinya,” ujar Angkie.

Angkie meyakini di balik keterbatasan pasti ada kelebihan. Walaupun terbatas, bukan berarti harus terbatas melakukan apapun. Semua batas harus ditembus, karena setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Lewat pemberian 101 alat bantu gerak bagi perempuan difabel ini, Angkie pun berharap para perempuan difabel di Indonesia, khususnya di Jabodetabek, bisa lebih berdaya dan berkaya, dalam artian mampu menjangkau aksesibilitas dan mandiri secara finansial, tanpa harus bergantung dengan orang lain.

Pemberian bantuan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh tanggal 8 Maret, serta berkaitan dengan rangkaian peringatan ulang tahun Gerai Sehat Rorotan ke-1. Gerai Sehat Rorotan adalah klinik pelayanan kesehatan gratis bagi dhuafa, yang juga merupakan hasil kerjasama PTTEP dengan Dompet Dhuafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement