Senin 14 Mar 2016 22:54 WIB

Transaksi di ITB Berlin 2016 Capai Rp 6,5 Triliun

Wonderful Indonesia.
Foto: dok kemenpar
Wonderful Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kemenpar mencatatkan rekor terbesar sepanjang sejarah dalam ajang pameran terbesar di dunia,  Internationale Tourismus Bourse ITB Berlin 2016 di Messe, Jerman, 9-13 Maret 2016.  

Indonesia telah mengikuti lebih 20 kali pameran pariwisata terbesar di dunia itu.  "Tahun lalu transaksi potensial Rp 4,3 T. Taget tahun 2016 ini naik menjadi Rp 5 T, di luar dugaan, capaiannya spektakuler Rp 6,5 T,"  ujar Menpar Arief Yahya dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Senin (14/3). 

Menurut Arief, dengan angka capaian itu, Wonderful Indonesia  sukses tiga kali di arena pameran yang setiap tahun dilangsungkan sekitar bulan Maret itu. Pertama, kata dia, sukses merebut penghargaan Best Exhibitor kategori Asia, Australia, Oceania sebagai booth yang paling kreatif, paling ramah lingkungan, paling banyak diminati pengunjung pameran. 

Kedua, lanjut Menpar, sukses penerapan strategi promosi dengan mengintegrasikan B-A-S (branding, advertising, selling) dan mengemas di media P-O-S (paid, own, dan social media). 

"Saya melihat sendiri, branding Wonderful Indonesia menguasai arena Messe dan di kota Berlin. Ada di shuttle bus, di kereta, parkir, pintu masuk, banner, sampai kartu free shuttle ke arena ITB pun dipikirkan," kata Arief Yahya. 

Wajar,  kata dia, jika gaya "total branding" yang dilakukan Kemenpar itu cukup mencuri perhatian publik di Berlin. Ketiga, papar Arief, sukses industri, sukses komitmen transaksi, yang ini adalah ujung dari pameran pariwisata terbesar di dunia dan sudah eksis selama 50 tahun ini. 

Ketua ASITA Asnawi Bahar menyambut gembira capaian industri pariwisata di ITB Berlin ini. Dia akan terus mendorong mitra kerja dan komunitas tour and travel untuk terus menggali pasar Eropa. "Saya senang melihat semangat anak-anak muda di ITB Berlin, semoga dampaknya signifikan bagi pariwisata," ungkap Asnawi di Berlin. 

Gairan industri pariwisata bisa dirasakan di pertemuan seller and buyer. Sampai dengan Jumat, saat B to B, pertemuan itu sangat efektif buat industri. "Kita memang harus rajin mengikuti travel mart, dan harus selalu tampil yang baiki. Setelah itu level industri kami akan siapkan dan sosialisasikan kepada anggota" ujar Asnawi. 

Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timteng, Afrika, Amerika Nia Niscaya menjelaskan, ITB Berlin tahun ini memang meningkat kualitas buyernya. Nilai potensial transaksinya jauh lebih besar, dibandingkan tahun sebelumnya.

"Paviliun Indonesia ada di 3 area, Hall 26 A No. 122 seluas 401 m2 memfasilitasi 100 business table, 3 counter informasi, Kemenpar, Pemda Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Jogja, Surakarta dan Garuda Indonesia, lalu area spa, dan 2 VIP Meeting Room," kata Nia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement