REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkalis, Riau, menyatakan sejumlah titik api baru bermunculan di daerah tersebut dalam dua hari terakhir.
"Kondisi cuaca ekstrem di Bengkalis dan ulah pembakar lahan tidak bertanggung jawab yang membuka lahan dengan cara membakar menyebabkan munculnya kembali titik api," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Bengkalis Suiswantoro di Pekanbaru, Senin (14/3).
Ia menjelaskan sejumlah titik api baru tersebut terpantau menyebar di Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis. Untuk di Bengkalis, titik api baru terpantau di Desa Teluk Lancar.
Ia mengatakan belum mengetahui berapa luas lahan yang terbakar di lahan yang mayoritas bertanah gambut itu karena hingga saat ini masih melakukan pemadaman.
Selain itu, kebakaran juga melanda Desa Muntai, Kecamatan Bantan. Menurut Suiswantoro, kebakaran tersebut melanda lahan perkebunan kelapa milik warga. "Diperkirakan lima hektar lahan tersebut terbakar," ujarnya.
Selain Desa Muntai, kebakaran juga sempat melanda di Desa Bantan Sari yang berada persis disebelah kantor Desa. "Ada dua hektar lahan yang terbakar di sana, namun berhasil kita kuasai," jelasnya.
Dijelaskan Suiswantoro, hingga kini pihaknya masih terus mengupayakan pemadaman di sejumlah lokasi yang masih terbakar. Ia mengatakan kendala utama yang dihadapi pihaknya adalah sulitnya sumber air serta cuaca yang cukup terik sementara angin terus berhembus kencang.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 12 titik panas di dua kabupaten di Riau yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis.
Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua Senin pukul 05.00 WIB, keberadaan titik panas kembali melonjak tajam setelah Ahad sore lalu (13/3) wilayah tersebut dipastikan nihil titik panas. "Hari ini terpantau empat titik panas di Bengkalis, sementara delapan titik lainnya di Meranti," kata Sugarin.
Dari 12 titik panas di Riau, Sugarin mengatakan sembilan diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. "Di Meranti terdeteksi sebanyak lima titik api, sementara di Bengkalis seluruh titik panas dipastikan sebagai titik api, empat titik," jelasnya.