Senin 14 Mar 2016 08:18 WIB

Laka Lantas yang Libatkan Anak Relatif Tinggi

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Kecelakaan lalu lintas. Ilustrasi
Foto: Republika
Kecelakaan lalu lintas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat pemahaman anak-anak dalam berlalu lintas dan angkutan jalan dinilai masih rendah. Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, anak-anak merupakan pengendara yang sangat rentan melanggar dan mengalami resiko kecelakaan lalulintas.

"Tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak dibawah umur relatif cukup tinggi," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (13/3).

Budiyanto menjelaskan, anak bukanlah miniatur orang dewasa, sehingga sifatnya masih labil dalam proses mencari identitas. Partisipasi masyarakat yakni orang tua, menurutnya, masih bervariasi. Bahkan kecenderungan permisif, kurang mempertimbangkan dinamika kejadian-kejadian aktual yang berisiko tinggi seperti kecelakaan lalu lintas.

Budiyanto mengatakan, anak sebagai aset bangsa, memiliki hak konstitusional yang mendasar untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, termasuk apabila sedang berkonflik dengan masalah hukum.

Ia merinci, jika membandingkan kecelakaan lalulintas yang terjadi pada 2014 dengan 2015, trennya mengalami peningkatan 58,5 persen atau 183 kasus berbanding 290 kasus. Sementara pelanggaran yang melibatkan anak di bawah umur, trennya mengalami peningkatan 92,32 persen atau 9.730 berbanding 18.713 anak.

Budiyanto berujar, berdasarkan fakta yang ada, menggambarkan sistem Traffic Accident Early Warning (TAEW) belum terbangun dengan baik ditengah-tengah masyarakat. TAEW sendiri, merupakan sistem peringatan dini terhadap resiko dan kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

Kondisi di mana status tingkat kecelakaan dan fatalitasnya berada pada wilayah kritis atau diambang bahaya. Tidak jauh berbeda dengan berbagai bentuk sistem pencegahan dini yang lain. Di mana sistem ini, juga memiliki tujuan khusus menginformasikan adanya ancaman atau bahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement