REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Sydney, Australia menyampaikan bahwa investor Australia berminat melakukan investasi di Indonesia melalui pengembangan pariwisata Danau Toba dengan mengalokasikan dana sebesar 10 juta dolar AS.
Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Ahad (13/3), mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi minat investasi Australia yang diidentifikasi oleh perwakilan BKPM di Sydney. "Ini menunjukkan diversifikasi sektor investasi dari Australia, terlebih pemerintah memfokuskan pembangunan sektor pariwisata," ujar dia.
Menurut Franky, investor Australia sedang menjajaki peluang investasi di sektor pariwisata terintegrasi dengan properti, membidik lokasi wisata di pinggir pantai Provinsi Lampung dan sekitar lokasi wisata Pulau Samosir, Danau Toba, yang terletak di Provinsi Sumatra Utara.
"Kawasan danau Toba saat ini menjadi perhatian investor asal mancanegara sebagai alternatif lokasi proyek. Mereka melihat dan mencoba memanfaatkan peluang ini," kata dia.
Dia menambahkan bahwa rencana investasi perusahaan Australia itu adalah membangun perumahan, villa, marina, golf dan resort yang terintegrasi. "Adapun luas lahan yang dibutuhkan di masing-masing wilayah adalah minimal 10 hektar, dengan perkiraan nilai investasi sebesar 10 juta dolar AS," ungkap Franky.