Ahad 13 Mar 2016 12:27 WIB

Penggabungan Kepengurusan Golkar Dinilai Demokratis

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Golkar
Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Golkar, Airlangga Hartanto menilai penggabungan dua kepengurusan Golkar merupakan langkah demokratis. Menurutnya, jelang Musyawarah Nasional (Munas), pembentukan panitia harus diisi komposisi yang tepat.

Calon Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, dengan masuknya dua kubu dalam kepanitiaan memperlihatkan langkah rekonsiliasi semakin membaik. Salah satu contohnya, Ketua Steering Comittee yang diduduki Nurdin Halid merupakan kesepakatan antara Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

"Kami sepakat siapapun panitianya asal bisa menjunjung demokrasi dan kejujuran," ujar Airlangga, Ahad (13/3).

Untuk saat ini, tercatat Ketua Penyelenggara Munas adalah Theo L Sambuaga. Sedangkan Nurdin Halid dipilih sebagai Ketua SC dan Agun Gunanjar (kubu AL) sebagai Wakil.

Sementara untuk Ketua Pelaksana (Organization Committee) dipimpin Zainuddin Amali (kubu AL) dan wakilnya Erwin Aksa (kubu ARB).

"Kesepakatan itu sudah menjadi jalan tengah atas konflik yang terjadi lebih dari satu tahun terakhir," tambah Airlangga.

(Baca juga: Idrus: Pengurus Golkar Disatukan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement