Ahad 13 Mar 2016 12:18 WIB

BMKG Deteksi 29 Titik Panas di Riau

Titik Api
Foto: Antara
Titik Api

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi ada sebanyak 29 titik panas yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Riau. Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin mengatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua Ahad (13/3) pukul 05.00 WIB, keberadaan titik panas kembali melonjak tajam setelah dua hari terakhir di wilayah tersebut dipastikan Nihil titik panas.

"Meranti dan Bengkalis merupakan wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak. Di Meranti terpantau 16 titik dan Bengkalis 10 titik," jelasnya.

Sementara itu, sejumlah wilayah lainnya yang terpantau titik panas adalah Rokan Hilir, Pelalawan, dan Indragiri Hulu dengan masing-masing satu titik panas. Dijelaskan Sugarin, dari 29 titik panas yang terpantau, 21 diantaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen. 21 titik api itu terpantau di Bengkalis dan Meranti.

"Ada 10 titik api yang terpantau di Bengkalis, sementara 11 diantaranya berada di Meranti," jelasnya.

Dengan kembali munculnya titik api, Sugarin mengatakan berdasarkan pantauan BMKG, kondisi jarak pandang di sejumlah wilayah Riau terpantau normal berkisar antara empat hingga delapan kilometer.

Lebih lanjut, Sugarin memprediksikan pada umumnya cuaca di wilayah Riau cerah hingga berawan pada hari ini. Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian tengah, barat dan selatan pada siang atau malam hari.

Sebelumnya pada Kamis (11/3) dan Jumat (12/3) lalu Stasiun BMKG Pekanbaru tidak mendeteksi adanya titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau. Namun, BMKG Pekanbaru memperkirakan dalam beberapa hari ke depan potensi kebakaran di Provinsi Riau masih cukup tinggi.

"Beberapa hari ke depan potensi hujan di wilayah utara dan pesisir timur Riau seperti Bengkalis, Meranti, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Siak cukup minim dan bersifat lokal sehingga potensi kebakaran cukup tinggi," kata staf analisis cuaca BMKG Pekanbaru, Ahmad Agus Widodo.

Agus menjelaskan mengatakan nihilnya titik panas di Riau disebabkan karena terjadinya hujan di beberapa wilayah tersebut pada Jumat malam (11/3) hingga Sabtu dinihari.

"Selain itu, kesigapan petugas di lapangan dalam memadamkan kebakaran juga berhasil menanggulangi jumlah titik panas," ujarnya.

Namun begitu, ia kembali menginformasikan akan potensi kebakaran di beberapa wilayah Riau terutama bagian pesisir.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement