Sabtu 12 Mar 2016 20:45 WIB

Aliansi Perusahaan Siap Cegah Karhutla

Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan kerja pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan BOSF, Samboja, Kalimantan Timur, Senin (31/8).
Foto: ANTARA
Pekerja membantu memadamkan kebakaran di area hutan kerja pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan BOSF, Samboja, Kalimantan Timur, Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok perusahaan terkemuka di bidang kehutanan dan pertanian, LSM, dan mitra lainnya berkolaborasi membentuk Fire-Free Alliance (FFA). Aliansi ini  siap melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"FFA menunjukkan bagaimana kerja sama antara sektor swasta dan kelompok-kelompok masyarakat sipil agar tujuan Indonesia bebas dari api dapat tercapai melalui tindakan sukarela," kata Direktur Sustainability & External Affairs APRIL Group Lucita Jasmin di Jakarta, Sabtu (12/3).

Pendiri FFA antara lain APRIL Group, Asian Agri, IDH, Musim Mas, Wilmar, dan PMHaze (LSM Singapura). Lucita menjelaskan, perusahaan tersebut berkomitmen untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan, informasi dan sumber daya yang potensial untuk inisiatif pencegahan kebakaran sebagaimana merujuk pada Fire Free Village Programme (FFVP/Desa Bebas Api) yang dikembangkan oleh APRIL Group. Mereka juga berkomitmen meningkatkan pengawasan, deteksi, dan penindakan tegas terhadap kegiatan pembakaran lahan.

FFVP yang diluncurkan pada 2015 berfokus pada inisiatif pencegahan yang bertujuan untuk mendidik, mengaktifkan, dan memberdayakan warga desa untuk melawan kegiatan pembakaran untuk tujuan pertanian.

Anggota FFA akan mengadopsi dan mengimplentasikan FFVP, berbagi pelajaran dan praktik-praktik terbaik dari bagaimana kemitraan dan keterlibatan dengan masyarakat dapat melindungi hutan dari risiko tinggi kebakaran.

LSM dan mitra lainnya akan berpartisipasi dalam riset dan keahlian lainnya yang dimiliki, meninjau strategi dan praktik-praktik manajemen kebakaran dari anggota FFA. Komitmen FFA ini sejalan dengan komitmen yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dalam ASEAN Bebas Kabut Asap pada tahun 2020.

"Kerja sama di bawah payung FFA akan membantu keberhasilan strategi pencegahan kebakaran dengan lanskap yang lebih luas," ujar Lucita.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh APRIL Group, terjadi penurunan sebesar 90 persen kebakaran yang terjadi di desa-desa partipasitif. Direktur Sustainable Development Musim Mas Dr Petra Meekers menyatakan, FFA akan menjadi landasan untuk saling berbagi mengenai praktik terbaik dan meningkatkan kemampuan pemadaman api para anggotanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement