REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Rochmat Wahab mengatakan, hilangnya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menyebabkan hierarki kepemimpinan dari pemerintah pusat ke daerah menjadi tak efektif.
Sejak GBHN dihilangkan, setiap ganti presiden baru, kebijakan yang bagus tak diteruskan. "Kami sebagai kaum intelektual merasa khawatir dengan perkembangan bangsa ini. Mau dibawa ke mana bangsa ini," katanya, Sabtu, (12/3).
Oleh karena itu dibutuhkan panduan pembangunan semacam haluan negara. "Walaupun kami ingin mengembalikan GBHN, namun kami khawatir kalau pakai nama itu seolah kembali ke orde baru."
Makanya, jelas Rochmat, FRI tak mau menghidupkan kembali istilah GBHN. Namun memunculkan ide yang sama tapi formula beda. "Jadi sebaiknya disebut haluan negara sebagai arah pembangunan."
FRI, lanjutnya, ingin agar pemerintah memiliki haluan negara karena FRI punya perasaan memiliki NKRI. Makanya ini penting dilakukan agar pembangunan lebih terarah dan jelas tujuannya. "Apalagi saat ini Indonesia belum mencapai ekonomi kerakyatan. Justri mahzab kapitalis yang menyerbu kita," ujar Rochmat.
Baca juga, Zulkifli: MPR Hati-Hati Sikapi Usulan Hidupkan Kembali GBHN.