REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Baru-baru ini santer terdengar kabar bahwa wabah demam tinggi disertai batuk dan pilek banyak menyerang warga. Namun, Ni Wayan Manik, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menjelaskan kondisi tersebut tidak bisa disebut wabah.
Manik kemudian menjelaskan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan. Dalam PMK tersebut dijelaskan bahwa suatu daerah dalam kondisi wabah apabila situasi kejadian luar biasa (KLB) berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan malapetaka.
Terdapat dua pertimbangan dalam menetapkan situasi wabah tersebut. Salah satunya secara epidemiologis, data penyakit menunjukkan meningkatnya angka pesakitan dan atau angka kematian. Kemudian pertimbangan selanjutnya yaitu terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial, budaya, ekonomi dan pertimbangan keamanan.
Namun jika dalam hal adanya warga yang demam tinggi disertai batuk dan pilek, kata Manik, merupakan sebuah gejala yang mengarah pada penyakit tertentu. "Itu baru gejala, bisa mengarah ke typus atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa), yang saat ini memang sedang marak terjadi," ujarnya kepada Republika.co.id, Jumat (11/3).
Lebih lanjut Manik menjelaskan penyakit Ispa memang biasa terjadi pada musim penghujan. Sehingga kondisi tersebut tidak dapat dikatakan wabah. Karena, kondisi itu umum terjadi dari tahun ke tahun karena faktor cuaca.
Jumlah pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Tangerang mencapai 25.231 pasien per Februari 2016. Sementara pada Januari tercatat sebanyak 25.681 pasien ISPA. Sehingga jika dilihat dari data statistik tersebut sudah terdapat penurunan kasus ISPA, yaitu sebanyak 450 kasus.
Kemudian terbanyak kedua adalah penyakit hipertensi esensial dengan jumlah pasien 9.871. Selanjutnya urutan ketiga adalah batuk dengan angka 8.080 pasien. Lalu pada urutan keempat adalah penyakit Myalgia (nyeri pada otot) sebanyak 6.623 pasien. Urutan kelima yaitu penyakit gastritis atau peradangan pada dinding lambung, dengan jumlah pasien sebanyak 6.261.