REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Masyarakat diminta terus meningkatkan kepeduliannya dalam membantu menjaga kelestarian tumbuhan dan satwa liar sekaligus langka. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggalakan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati Indonesia dengan sejumlah kampanye di 2016.
"Launching penyelamatan satwa akan dipimpin Presiden Jokowi pada 21 Maret di Kepulauan Seribu," kata Kepala Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan Sekretariat Jenderal KLHK Indra Eksploitasia, Jumat (11/3).
Pemerintah, lanjut dia, sudah melakukan sejumlah upaya penyelamatan dan pelestarian satwa dan tumbuhan langka. Di antaranya pada 2015 telah memulangkan 14 individu Orangutan dari Thailand, dua individu dari Kuwait dan dua individu dari Malaysia.
Selanjutnya, pemerintah juga telah melepaskan tujuh individu orangutan ke atas habitat alamnya. Ia di antaranya seekor orangutan Sumatera dan enam ekor Orangutan Kalimantan.
Telah dilakukan pula pemulangan dua ekor Badak Sumatera dari Cincinnati Zoo Amerika Serikat dan melaksanakan program "Save Jackobs" dengan mengumpulkan 181 ekot burung paruh bengkok hasil penyerahan masyarakat.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Tachrir Fathoni menyebut, tantangan besar penyelamatan satwa dan tumbuhan liar harus diimbangi strategi cerdas dan koordinasi bersama masyarakat. "Gajah kita, misalnya, terus terkikis, dr 2007 populasinya 4.300 ekor lalu pada 2014 tinggal 1.704 ekor," tuturnya.
Pemerintah lantas menetapkan sejumlah kebijakan konservasi di antaranya menetapkan sejumlah kawasan konservasi dan ekosistem esensial sekaligus meningkatkan keefektivitasan pengelolaannya, menetapkan 25 satwa terancam punah prioritas serta membentuk Forum Konservasi spesies untuk memberikan masukan pada upaya peningkatan populasi satwa prioritas.