REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan harga beras di Pulau Jawa belum berpengaruh terhadap harga beras di Bali. Dari pemantauan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Jumat (11/3), harga beras di ibukota Provinsi Bali masih stabil.
"Masih normal, tadi saya pantau di empat pasar tradisoonal, masih terkendali," kata Kadisperindag Kota Denpasar, Drs I Wayan Gatra.
Dihubungi melalui handphone-nya, Gatra mengatakan, harga beras di Denpasar Bali, berkisar antara Rp 9.500-Rp 10.000 untuk beras C4 biasa. Sedangkan untuk beras C4 Super atau yang dikenal dengan beras Putri Bali, berkisar antara Rp 10.500-Rp 11.000.
Dijelaskan Gatra, survei dilakukan di empat pasar tradisional, yakni Pasar Kreneng, Pasar Sanglah, Pasar Agung Peninjauan dan Pasar Nyanggelan Sidakarya. Survei dilakukan dua kali sepekan, yakni Senin dan Jumat.
Selama ini peredaran beras dari luar yang didatangka ke Bali, sekitar 60 persen untuk memenuhi konsumsi Denpasar
"Untuk memastikan stabilias harga, nanti Senin akan kami survei lagi," kata Gatra.
Sementara itu sebutnya, dari pemantauan yang dilakukan, kenaikan harga justru terjadi pada harga bawang merah dan cabe kecil. Untu cabe kecil naik sekitar Rp 2.000 per kilogram, dari Rp 46.000 jadi Rp 48.000.
Sedangkan bawang merah naik dari Rp 45.000 jadi Rp 47.500 per kilogram.
Mengenai harga cabe kecil yang sampai Rp 8.000 per ons di tingkat pengecer, Gatra mengatakan itu tidak bisa diidentikkan harga cabe kecil sekilonya Rp 80.000. Karena sebut Gatra, di tingkat pengecer, semakin kecil kemasannya, harganya akan semakin mahal.