REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Harga beras di Kota Bogor pernah melambung meski saat ini mulai stabil. Karena itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor terus melakukan pengawasan harga beras, terutama jika berkaitan dengan masalah kartel.
“Pengawasan terus kami lakukan meskipun harga beras sudah tinggi, namun soal kartel terus kami pantau,” kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bogor Mangahit Sinaga kepada Republika.co.id, Jumat (11/3).
Mangahit menjelaskan, pengawasan tersebut terus dilakukan melalui distributor beras yang memasok ke Kota Bogor. Hal tersebut dilakukan agar kartel beras tidak masuk ke Kota Bogor yang berdampak pada ketidak stabilan harga beras.
“Sejauh kami memantau belum ditemukan kasus kartel, karena saat posisi harga beras naik beberapa waktu lalu hingga Rp 11 ribu kami langsung melakukan operasi pasar,” kata Mangahit.
Tak hanya itu, lanjut Mangahit, Disperindag Kota Bogor juga bekerja sama dengan bulog beserta distributor beras di Kota Bogor. Menurut Sinaga, kerja sama tersebut agar pasokan beras di Kota Bogor tetap lancar dan harga stabil.
Mangahit mengatakan, untuk meminimalisir kartel beras harus terus mengawasi jalur masuknya beras di Kota Bogor. Selain jalur tersebut, Disperindag Kota Bogor juga mengawasi jumlah, waktu, jenis, dan sumber beras yang ada di Kota Bogor.