Jumat 11 Mar 2016 09:10 WIB

Kemacetan Perimeter Bandara Soetta Kerap Timbulkan Kecelakaan

Rep: c35/ Red: Ani Nursalikah
Jalan utama Bandara Soekarno-Hatta didutup. Pengendara dilaihkan ke Jalan Perimeter.
Foto: Antara
Jalan utama Bandara Soekarno-Hatta didutup. Pengendara dilaihkan ke Jalan Perimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menanggapi banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi di sekitar perimeter Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), termasuk kecelakaan yang baru-baru ini menimpa putra Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widhyarma.

Arief menyarankan solusi bersama sebagai pemecahan masalah kemacetan di sekitar perimeter Bandara Soetta tersebut. Menurutnya, Angkasa Pura, kepolisian dan Pemerintah Kota Tangerang harus dapat duduk bersama memberikan saran dan masukan yang solutif terhadap masalah ini.

"Kalau kita main salah-salahan ya nggak bakalan ketemu solusinya. Beberapa waktu yang lalu kan kami kirim surat ke Pengelola Bandara terkait dengan rencana pemberlakuan satu arah di jalan perimeter yang menuju bandara," ujarnya, Kamis (10/3).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya ingin sebelum dilakukan satu arah, pengelola bisa menyediakan dulu sarana penunjangnya sehingga masyarakat yang melewati juga bisa nyaman dan tidak merasa dirugikan. Hal itu bukan berarti Pemkot Tangerang menolak rencana tersebut.

Arief menyebutkan kemacetan di kawasan Rawa Bokor akibat penutupan M1 hingga hari ini belum terselesaikan. "Dulu kami pernah tawarkan solusi bareng agar akses ke Bandara juga nyaman dan jalan penghubung yang ada di Kota Tangerang juga tidak macet. Tapi tidak dilaksanakan," katanya.

Dia menjelaskan sebelum M1 ditutup Pemkot juga sudah mengingatkan agar terlebih dahulu membuat sarana pendukungnya. Misalnya, lampu penerangan jalannya atau median jalannya dibuat garis lurus agar orang tidak saling mendahului.

"Namun tahu sendiri akhirnya kan banyak kejadian kecelakaan. Anehnya Pemkot yang disalahkan. Padahal kita sudah kasih solusi ke mereka," ujarnya dengan emosi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement