REPUBLIKA.CO.ID, Tidak banyak orang yang mendedikasikan hidupnya demi kebersihan lingkungan. Jumlahnya akan lebih sedikit lagi jika unsur ‘secara sukarela’ dimasukkan ke dalamnya. Sariban lelaki Magetan 73 tahun lalu adalah salah satu dari sangat sedikit orang seperti ini.
Ayah empat orang anak ini pensiunan PNS dari RS Mata Cicendo Bandung tahun 2000 dari posisinya yang bertanggungjawab sebagai penanggungjawab kebersihan rumah sakit. Kebiasaannya menjaga kebersihan lingkungan telah mendarah daging pada dirinya. Siang hari sepulang dari pekerjaannya Sariban tidak langsung menuju rumah. Melainkan memantau kebersihan di sudut-sudut kota hingga petang tiba.
Pernahkah Anda membayangkan paku yang menancap di sebuah pohon di jalanan? Sariban pernah. Dia pernah mencabuti ratusan batang paku berbagai ukuran hanya dari satu batang pohon di Kota Bandung! Kepeduliannya terhadap ‘penderitaan pohon’ yang dipaku ditunjukkan dengan 15 karung berisi puluhan kilogram paku yang dicabutinya dari berbagai pohon di Kota Bandung.
Kini, 16 tahun sejak pensiun, kebiasaannya tidak banyak berubah. Sebagai relawan kebersihan Kota Bandung Sariban biasa berkeliling Kota Bandung dengan sepeda ontel-nya. Mulai radius 5 hingga 12 km Sariban mengkampanyekan pentingnya menjaga kebersihan, sembari memungut sampah yang ada di jalanan yang dia mampu.
Setiap akhir pekan dia berada di antara warga Bandung yang menikmati car free day di Kawasan Dago, Bandung. Sambil memunguti sampah-sampah yang ditinggalkan para pejalan kaki, Sariban terus mengimbau warga untuk menahan diri membuang sampah sembarangan.
Kadang lelaki mungil ini tiba-tiba muncul di tengah massa yang berunjukrasa di depan Gedung Sate. Ikut berorasi dengan pelantang suara yang selalu dibawanya. Isi orasinya bisa diterka, sekitar menjaga kebersihan.
Kebiasaannya yang ‘aneh’ ini selalu menjadi menarik perhatian. Tidak sedikit juga yang menganggapnya gila. Selalu mengenakan seragam kuning khas dinas kebersihan lengkap dengan topi caping yang juga berwarna kuning lengkap dengan atribut kebersihan berupa sapu, pengki, dan tempat sampah di sepedanya
Pada tahun 2003, Sariban sempat mendaftarkan diri menjadi seleksi calon gubernur oleh DPRD I Jawa Barat. Walaupun tidak lolos, keberanian pria ini sempat menjadi pemberitaan media massa. Dedikasinya terhadap kebersihan kota berbuah manis. Sariban berkesempatan menunaikan ibadah haji atas ajakan Pemprov Jabar beberapa tahun lalu. Terakhir ditemui, Sariban ditemui sepulangnya berumrah bersama istri atas ajakan Walikota Bandung. Bahkan Sariban sempat menjadi model iklan air mineral dalam kemasan kenamaan.
Di usianya yang tidak muda lagi Sariban terus beraktivitas sebagai relawan sampah. Ketika ditanya sampai kapan dia akan terus menjalani hidup seperti ini? “Sampai mati,” jawabnya. (Yogi Ardhi)