Kamis 10 Mar 2016 22:15 WIB

RSUD Depok Buka Pendaftaran Online untuk Pasien DBD

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang anak yang terkena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di ruangan teratai yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang anak yang terkena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di ruangan teratai yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok membuka pendaftaran melalui SMS online, terobosan ini dilakukan karena membludaknya pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pasien penyakit lainnya yang kerap muncul dikala musim penghujan. Pendaftaran sistem online ini diharapkan dapat mengurangi jumlah antrean pasien. Terlebih banyak pasien yang mengantre sejak subuh padahal loket pendaftaran belum buka.

''Jadi sistem SMS online ini menghindari penumpukan pendaftaran pasien saja. Di musim penghujan banyak warga yang jatuh sakit, paling banyak DBD. Pendaftaran online ini juga untuk mempercepat pelayanan,'' ujar Kepala RSUD Depok, dr Dewi Damayanti di RSUD Depok, Kamis (10/3).

Menurut Dewi, dengan sistem pendaftaran SMS online ini keluarga pasien tidak perlu mengambil nomor antrien di loket. Tapi, kuota pendaftaran dibatasi karena masih dalam percobaan. ''Aktifasi cukup mudah dengan ketik daftar lalu akan ada notifikasi nomor registrasi,'' terangnya.

Untuk awalnya SMS online diperuntukkan bagi pasien yang pernah berobat ke RSUD Depok. Apabila sudah berjalan dengan lancar dan stabil, perkembangan berikutnya diharapkan seluruh pasien baik yang lama maupun baru dapat mendaftar melalui SMS online. Walaupun menerapkan sistem SMS online, sistem manual tidak akan dihilangkan karena pasti masih banyak pasien yang memilih mendaftar secara manual.

"Ini bentuk tindakan cepat kami melayani dan mengambil tindakan secepatnya, terutama bagi pasien DBD yang saat ini jumlahnya cukup banyak, mencapai ratusan orang, tercatat pasien DBD yang rawat inap mencapai 151 orang," ungkap Dewi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement