REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah orang lanjut usia (lansia) yang terus meningkat dapat menjadi aset bangsa bila sehat dan produktif. Namun Lansia yang tidak sehat dan tidak mandiri akan berdampak besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi bangsa.
"Lansia yang sehat adalah Lansia yang jauh dari demensia," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kamis, (10/3).
Perlu ada strategi nasional untuk melaksanakan upaya kesehatan yang komprehensif, terpadu dan efisien dengan tujuan untuk menurunkan angka demensia alzheimer dan demensia lainnya. Ini dilakukan dengan pendekatan siklus hidup.
"Penuaan akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Dari segi kesehatan, semakin bertambahnya usia maka lebih rentan terhadap berbagai keluhan fisik, baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit."
Pertambahan usia dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, merupakan faktor utama penyebab penurunan fungsi kognitif yang kelak akan meningkatkan penyakit alzheimer dan demensia lainnya pada kelompok lansia.
"Penurunan fungsi kognitif pada lansia berdampak pada menurunnya aktifitas sosial sehari-hari, menjadi tidak produktif sehingga memunculkan problem dalam kesehatan masyarakat. Ini berdampak pada bertambahnya pembiayaan keluarga, masyarakat dan pemerintah," ujar Nila.