Kamis 10 Mar 2016 15:05 WIB

Ini Kendala Siswa Lakukan UNBK

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Ujian Nasional
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 28 sekolah akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2016. Sejumlah sekolah dan peserta didik pun sudah melakukan simulasi atau pelatihan UNBK.

Siswa SMK Negeri 03 Kota Pontianak, Evi Suryaningrum, pada dasarnya dia menyambut baik pelaksanaan UNBK. Pelaksanaan UN ini dinilai lebih efektif dan efisien bagi para peserta UNBK.

Meski sudah dianggap baik, Evi menilai masih terdapat kendala yang dialami sejumlah peserta saat simulasi di sekolahnya.

"Ada yang keluar aplikasi tiba-tiba dan tidak tahu kenapa alasannya," kata Evi kepada Republika di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (10/3). Sementara untuk masuk kembali harus memakan waktu yang cukup lama.

Selain itu, Evi melanjutkan, kendala juga terjadi saat pengisian jawaban di pilihan ganda. "Pas pengerjaan, Pilihan Ganda (PG)-nya susah dipilih," kata siswa jurusan akuntansi ini.

Pada kesempatan sama, siswa SMK Negeri 04 Kota Pontianak, Syam Ragil A juga menganggap pelaksanaan UNBK lebih mudah untuk dikerjakan. Hanya saja dia masih merasa khawatir jika listrik tiba - tiba padam di wilayahnya.

Hasil UN juga sudah tidak menjadi syarat penentu kelulusan, tapi Ragil mengaku masih terbebani. Pasalnya, dia melanjutkan, pemerintah masih menyediakan Ujian Nasional Perbaikan bagi peserta didik yang nilainya di bawah standar, yakni di bawah angka 55.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Analisis dan Sistem Penilaian, Pusat Penelitian Pendidikan (Puspendik), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suprananto menerangkan, UN perbaikan itu tidak wajib dilakukan bagi siswa yang nilainya di bawah standar.

"Itu hak siswa, artinya yang mau memperbaiki saja," terang dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement