REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Sebanyak 156 titik di Kabupaten Cianjur dinyatakan sangat tinggi kerawananya dalam bencana longsor. Penyebaran wilayahnya berada di utara dan selatan Cianjur. "Kecamatan Cipanas tempat terjadinya longsor vila juga termasuk tinggi kerawanannya," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman kepada wartawan Kamis (10/3).
Dia mengatakan, di kawasan tersebut terdapat permukiman yang berada di bawah lereng perbukitan yang rawan longsor. Selain Cipanas, Asep mengatakan daerah lain yang juga rawan longsor yakni di Kecamatan Sukaresmi. Di tempat tersebut, Selasa (8/3) lalu terjadi longsor yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Bencana tepatnya terjadi di Desa Sukaresmi dan Cikancana.
Asep menerangkan, kawasan lain yang rawan bencana antara lain Kecamatan Pacet, Cugenang, Cibeber dan daerah lainnya. Penetapan kawasan rawan longsor ini didasarkan pemetaan bencana yang dilakukan BPBD Cianjur.
Menurut Asep, BPBD meminta warga yang tinggal di daerah rawan bencana meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Khususnya, ketika wilayahnya diguyur hujan deras yang cukup lama. Upaya ini untuk menghindari munculnya korban jiwa.
Sebelumnya, peristiwa longsor menimpa kawasan hotel Club Bali di Vila Kota Bunga, Desa Bantarlawang, Kecamatan Cipanas Rabu (9/3) dini hari. Dampaknya, sebanyak 11 orang tamu hotel menjadi korban. Di mana, tiga orang di antaranya diperkirakan meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan.