REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan pemantauan hewan ketika gerhana matahari total (GMT) berlangsung pagi ini (9/3). Pemantauan dilakukan terhadap beberapa jenis binatang.
"Sejak pagi kami melakukan pemantauan dari beberapa jenis binatang mulai dari beberapa mamalia dan juga ada burung," kata Kepala Bidang Zoologi Puslit Penelitian Biologi LIPI Hari Sutrisno di LIPI Cibinong, Rabu (9/3).
Hari menjelaskan pemantauan dilakukan sebelum gerhana sejak pukul 05.00 WIB di penangkaran yang ada di LIPI. Pemantauan dilakukan saat sebelum, saat gerhana, dan usai GMT berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB.
"Hasilnya kami melihat perubahan perilaku positif terutama pada hewan mamalia yang aktif pada malam hari atau biasa disebut nokturnal," jelas Hari.
Seperti pada hewan kalong, kata Hari, sebelum gerhana saat cahaya masih terang maka kalong sangat berisik di pohon. Selanjutnya ketika GMT terjadi dan cahaya mulai redup maka perilaku kalong diam. Selain mamalia juga ada kelompok hewan lain seperti kumbang kotoran.
"Ini waktu pagi sebelum gerhana, kumbang kotoran aktif sekali masih menggulung-gulung kotorannya. Tapi saat gerhana diam masuk ke dalam lubang rumahnya lalu ketika cahaya terang kembali aktif," ungkap Hari.
Terakhir untuk kelompok hewan burung kebanyakan juga memberikan respon positif ketika GMT. Hari mengatakan seperti Burung Maleo betina ketika GMT terlihat diam. Sementara Burung Maleo jantan terbang ke atas menghampiri rumahnya. "Asumsi kita, ketika GMT Maleo jantan menganggap waktunya untuk tidur," tutur Hari.
Hari menyimpulkan untuk beberapa hewan yang aktif malam hari diasumsikan paling aktif ketika GMT. Beberapa hewan lain tidak terlihat aktif karena menganggap redupnya cahaya merupakan waktu tidur terutama untuk kelompok hewan diurnal atau altif pada siang hari.