Rabu 09 Mar 2016 05:59 WIB

JK Saksikan Gerhana Matahari di Palu

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Dua petugas Lapan menyiapkan teleskop untuk pengamatan gerhana matahari total (GMT) di Jembatan Ampera, Palembang, Selasa (8/9). Petugas Lapan serta BMKG melakukan simulasi untuk pengamatan GMT yang akan berlangsung Rabu (9/3).
Foto: ANTARA
Dua petugas Lapan menyiapkan teleskop untuk pengamatan gerhana matahari total (GMT) di Jembatan Ampera, Palembang, Selasa (8/9). Petugas Lapan serta BMKG melakukan simulasi untuk pengamatan GMT yang akan berlangsung Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia serta wisatawan asing sangat antusias menyaksikan fenomena gerhana matahari yang akan terjadi di sejumlah kota di Indonesia, Rabu (9/3). Momen langka inipun juga dimanfaatkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menyaksikannya.

JK beserta istrinya, Mufidah Kalla, akan turut menikmati fenomena gerhana Matahari di Palu, Sulawesi Tengah. Kota Palu memang merupakan salah satu dari sejumlah kota yang dilintasi gerhana.

Sebelumnya, Badan Meteriologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tengah juga telah memprediksi cuaca saat terjadinya gerhana Matahari. Menurut BMKG, cuaca di Palu cerah meski sedikit berawan saat pemantauan Gerhana Matahari Total (GMT).

"Cuaca besok cerah berawan pada pukul 07.00 Wita-09.00 Wita, kemudian pukul 11.00 Wita-16.00 Wita cerah. Untuk proses GMT besok akan berjalan sesuai prosesnya," jelas Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Sis Aljufi Palu, Kasiron di Palu, Selasa (8/3).

Berdasakan data pemantauan pada 9 Maret 2016 dalam kondisi berawan dengan suhu antara 25 - 33 derajat celcius, kelembaban antara 58-90 persen untuk kecepatan angin 22 kilometer per jam, arah angin ke selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement