Selasa 08 Mar 2016 12:23 WIB

Pelajar Biak Antusias Ikuti Sosialisasi Fenomena GMT

Sejumlah pelajar mengamati pergerakan sinar matahari menggunakan teropong kardus bekas saat dilakukan percobaan pembuatan teropong gerhana matahari di SD Muhammadiyah I Magelang, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (7/3).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Sejumlah pelajar mengamati pergerakan sinar matahari menggunakan teropong kardus bekas saat dilakukan percobaan pembuatan teropong gerhana matahari di SD Muhammadiyah I Magelang, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Sebanyak 40 pelajar SMA/SMK di Kabupaten Biak Numfor, Papua, antusias mengikuti sosialisasi tentang peristiwa fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), Selasa (8/3). Pelajar kelas XII SMK Yapis Biak Ahmad Nur Wahid mengatakan, sosialsiasi GMT sangat menarik karena informasi ini menjadi sumber ilmu pengetahuan alam.

"Berbagai informasi tentang fenomena GMT yang akan terjadi dijelaskan secara detail dan rinci, ya informasi dari narasumber peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi sumber refrensi siswa dalam mengamati gejala GMT," katanya.

Ahmad mengakui, meski sosialisasi tentang GMT baru pertama kali dilangsungkan Lapan tetapi telah memberikan gambaran nyata kepada siswa tentang pertistiwa alam GMT. "Dari sosialisasi ini saya mengetahui apa peristiwa GMT, ya warga Biak Numfor harus mendapatkan informasi mengenai fenomena alam yang melintas di sejumlah daerah di Indonesia," kata dia.

Sementara itu, peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Asnawai mengatakan peristiwa GMT ini memang langka terjadi. Ia menyebut, untuk 2016, GMT hanya terjadi di bumi Indonesia sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk menonton secara langsung.

"Beberapa kota Indonesia dilalui GMT telah ramai dikunjungi wisatawan, para peneliti, pejabat, dan orang-orang terkenal di dunia untuk menyaksikan GMT," katanya.

Peristiwa GMT akan melintasi 12 provinsi, namun hanya ada delapan kota yang akan menikmati secara total Gerhana Matahari di mana bumi menjadi gelap karena sinar matahari ditutupi bulan secara utuh.

Sosialisasi GMT dengan narasumber peneliti Lapan Asnawai dilangsungka selama dua jam dan diisi tanya jawab peserta dengan peneliti Lapan Asnawai bersama Kepala Lapan Biak Marwoto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement